Self-harm adalah saat masalah emosi berujung pada menyakiti diri sendiri karena tidak ada cara lain yang bisa membantunya. Self-harm, umumnya terjadi ketika seseorang merasa tak bisa lagi memahami serta menangani masalah emosinya. Mereka cenderung menampung semua emosi serta rasa frustasi, tanpa pengelolaan yang baik dan ini sangat berbahaya. Melansir laman sehatq.com, beberapa tindakan ini misalnya melakukan sayatan/goresan paada tubuh dengan benda tajam, memukul diri sendiri, atau menusuk kulit sendiri. Penyebabnya bisa jadi karena sulit mengekspresikan emosi, tidak bisa mengatasi trauma, tekanan psikologis, dan sebagainya. Untuk menghadapi hal ini, seseorang perlu merasa bahwa ia tidak sendiri dan ada yang sayang dengan dirinya. Perlu mengetahui bahwa dirinya berharga dan tentu ada yang mencintainya. Segera cari distraksi dan lakukan hal yang membantu mengendalikan stres. Cobalah untuk menulis, menggambar meski abstrak, dan sebagainya. Karena, jika self-harm dilakukan dan berkelanju
Mengapa suaminya meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir yang tak bertuan ? Seperti jamaknya dia hanya bisa menduga bahwa ini akibat kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra. Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak : "Mengapa engkau tega meninggalkan kami disini, bagaimana kami bisa bertahan hidup ?"
Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa memperlihatkan air matanya yang meleleh. Remuk redam perasaannya terjepit antara pengabdian dan pembiaran. Hajar masih terus mengejar sambil terus menggendong Ismail, kali ini dia setengah menjerit, dan jeritannya menembus langit.
Wahai suamiku, ayahanda Ismail, apakah ini perintah Tuhanmu ?"
Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilulloh, berhenti melangkah. Dunia seolah berhenti berputar. Malaikat yang menyaksikan peristiwa itu pun turut terdiam menanti jawaban Ibrahim AS. Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.
Pertanyaan atau lebih tepatnya gugatan Hajar membuat semuanya terkesiap. Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata : Iya, ini perintah Tuhanku !
Hajar berhenti mengejar, dan dia terdiam. Lantas meluncurlah kata - kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin..
"Jikalau ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami." Ibrahim AS pun beranjak pergi.
Dilema itu punah sudah. Ini sebuah pengabdian, atas nama perintah Allah, bukan pembiaran. Itulah IKHLAS...
Ikhlas adalah wujud sebuah keyakinan mutlak, pada Sang Maha Mutlak.
Ikhlas adalah kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah
Ikhlas itu adalah ketika engkau sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan dan kuat untuk mengejar, namun.. engkau memilih untuk patuh dan tunduk
Ikhlas adalah sebuah kekuatan utk menundukkan diri sendiri, dan semua yang engkau cintai
Ikhlas adalah memilih jalan-Nya, bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain.
Ikhlas bukan lari dari kenyataan. Ikhlas bukan karena terpaksa. Ikhlas bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.
Ikhlas tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada.
Ikhlas itu tangga menuju-Nya, mendengar perintah-Nya, mentaati-Nya
Ikhlas adalah ikhlas itu sendiri. Murni tanpa embel-embel kepamrihan apapun. Suci bersih 100 persen, hanya karenaNya dan mengikuti KehendakNya, tidak yang lain !!
Setelah ditinggal suaminya Ibrahim , Hajar mengendong putranya Ismail . Sambil lapar dan haus Hajar terduduk dan kaki Ismail mengepak- ngepak ke pasir dan keluarlah air, yang kita sebut air zamzam, di situ Sitti Hajar dan Ismail hidup selama belasan tahun. Setelah lsmail remaja datanglah Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Ismail dan Ibrahim ikhlas dan patuh kepada Allah maka ketika sudah dibaringkan ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba.
"Setiap kita adalah IBRAHIM dan setiap Ibrahim punya ISMAIL"
Ismailmu mungkin HARTAMU
Ismailmu mungkin JABATANMU
Ismailmu mungkin GELARMU
Ismailmu mungkin EGOMU
Ismailmu adalah sesuatu yang kau 'SAYANGI' dan kau 'PERTAHANKAN' di dunia ini....
Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa KEPEMILIKAN terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah...
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita
Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmu. Karena dengan cara itu pada hakekatnya hanyalah akan merendahkan diri dan keluargamu sendiri
Karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterimaNya...
Semoga kita termasuk kedalam orang yang bertaqwa dan di rahmati ALLAH.
_Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.
Comments
Post a Comment