Pesawat antariksa Uni Emirat Arab (UEA) yang diberinama Pesawat Antariksa Al-Amal di luncurkan dari Tanegashima Center di Jepang, Pesawat Antariksa ini di luncurkan dengan Roket Mitsubishi Heavy Industries H-IIA, Roket Mitsubishi Heavy Industries H-IIA ini membawa pesawat luar angkasa berisi Probe (Kendaraan Robot) bernama Hope (Harapan) bertujuan untuk mempelajari cuaca di mars sepanjang evolusi planet ini.
Pesawat Antarika Al-Amal dan
Roket ini merupak Proyek dari Uni Emirat Arab (UEA) di kerjakan oleh para
ilmuan dan engineer yang di pimpin oleh Sarah Al-Amiri, perempuan yang juga
adalah menteri riset dan teknologi UEA.
Pesawat antariksa Al-Amal diluncurkan dari Tanegashima Space Center di Jepang setelah ditunda minggu lalu akibat cuaca yang buruk. Selain meluncur dari Jepang, misi ini menggunakan roket Mitsubishi H-IIA buatan perusahaan Jepang, Mitsubishi.
Uni Emirat Arab berhasil meluncurkan Pesawat Antariksa Al-Amal atau Hope ini pada hari Minggu Tanggal 20 Juli 2020 pada Pukul 5.58 ETD atau 4.48 pagi WIB.Pesawat Antariksa Al-Amal diperkirakan akan sampai di Mars pada Februari 2021. Pesawat tersebut akan mengorbit di Mars untuk mengumpulkan data atmosfer Mars selama satu tahun atau setara dengan 687 hari di Bumi.
"Merupakan suatu kehormatan
untuk menjadi bagian dari upaya global untuk menjelajahi ruang angkasa yang
dalam. Hope Probe adalah puncak dari setiap langkah yang diambil manusia
sepanjang sejarah untuk menjelajahi kedalaman ruang angkasa yang tidak diketahui," ujar akun resmi
Hope Mars Mission setelah peluncuran lewat Twitter.
Amerika Serikat dan China juga
akan memulai misi Mars lewat misi
Perseverance Rover NASA dan Tianwen 1. Kedua diperkirakan akan diluncurkan
antara akhir Juli dan awal Agustus, meskipun tanggal pastinya tergantung pada
kondisi peluncuran. Ketiga negara ini semuanya meluncurkan pada musim panas ini
karena terjadinya jeda dua tahunan ketika Bumi dan Mars saling berdekatan. Hal
ini membuat perjalanan akan lebih pendek. Posisi optimal ini hanya terjadi
setiap 26 bulan sekali.
NASA Ucapkan Selamat Atas
Peluncuran Hope ke MARS "Saya
berharap Anda perjalanan yang sukses dan menantikan ketika kita berdua
menjelajahi Mars. Saya tidak sabar untuk bergabung dengan Anda dalam
perjalanan," ujar NASA lewat akun resmi Perseverance.
Pesawat Antariksa Al-Amal
merupakan langkah terkini dan yang paling ambisius dari Uni Emirat Arab untuk
mendorong perkembangan sektor luar angkasa. Uni Emirat Arab sebelumnya telah meluncurkan
satelit buatan Korea Selatan pada 2009 dan 2013. UEA baru mendirikan badan
antariksa pada 2014 dan telah menetapkan berbagai target ambisius. Salah satu
target ambisiusnya adalah membuat koloni di Mars pada tahun 2117.
Pesawat Antariksa Al-Amal dianggap sebuah prestasi yang mengesankan bagi UEA. Sebagian
besar misi Mars membutuhkan waktu pengembangan antara 10 hingga 12 tahun. Para
ilmuwan UEA hanya membutuhkan enam tahun untuk melaksanakan proyek tersebut. Untuk
membangun pesawat ruang angkasa, mereka bermitra dengan tim AS di Laboratorium
University of Colorado Boulder's untuk Fisika Atmosfer dan Antariksa. Untuk
tujuan sains baru dalam misi Hope, mereka berkonsultasi dengan Mars Analysis
Program Analysis Group (MEPAG), sebuah forum yang dibuat oleh NASA untuk
merencanakan eksplorasi Mars.
Di dunia memang tak banyak negara
yang punya pengalaman ini, kecuali Amerika, Rusia, konsorsium Eropa, dan India.
Fakta bahwa tahun ini UEA mengirim wahana peneliti ke Mars menunjukkan
"ambisi besar" negara di Timur Tengah tersebut.
Ketika nanti Hope berada di
atmosfir Mars, diharapkan didapat data-data baru tentang atmosfir, iklim dan
cuaca di planet ini. Secara khusus, para saintis berharap dengan data ini
mereka bisa mendapatkan jawaban atas misteri yang sejauh ini belum terpecahkan:
mengapa air di permukaan Mars raib dan sekarang menjadi hamparan yang tandus. Hope
juga akan dijadikan menjadi inspirasi agar anak-anak muda di UAE dan di kawasan
Arab tertarik mempelajari sains di sekolah dan perguruan tinggi. Wahana ini
menjadi salah satu indikator ambisi UAE untuk tidak lagi tergantung dengan
minyak dan gas.
Di masa depan mereka ingin
mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan. Namun misi ke Mars bukan pekerjaan
mudah. Setengah dari proyek ke Planet Merah ini berakhir dengan kegagalan, kenyataan
yang disadari oleh direktur proyek Hope, Omran Sharif. "Ini adalah misi
riset dan tentu saja ada risiko kegagalan," kata Sharif kepada BBC News. "Meski
begitu, kegagalan tak boleh mengganggu kemajuan. Yang penting adalah, kapasitas
dan kemampuan yang didapat dari UEA dari misi ini; pengetahuan yang bisa
diperolah dari program ini," jelasnya.
Comments
Post a Comment